Akselerasi Kompetensi Pendidik: Strategi Presiden Baru untuk Melahirkan Murid Berprestasi

Mewujudkan generasi penerus yang berprestasi dan berdaya saing global menjadi agenda krusial bagi kepemimpinan nasional, dan hal ini sangat bergantung pada Akselerasi Kompetensi Pendidik. Presiden baru memiliki kesempatan emas untuk mengimplementasikan strategi komprehensif yang akan secara signifikan meningkatkan kualitas pengajaran di seluruh negeri. Upaya Akselerasi Kompetensi Pendidik adalah investasi fundamental yang akan membentuk masa depan pendidikan Indonesia dan melahirkan murid-murid berprestasi yang siap menghadapi tantangan zaman.

Menurut Natasya Zahra, seorang Peneliti Muda dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), dukungan kuat dari presiden baru terhadap pengembangan kompetensi guru akan berimplikasi langsung pada terciptanya ekosistem pendidikan yang mendukung lahirnya siswa-siswa unggulan. Natasya menekankan bahwa Akselerasi Kompetensi Pendidik harus menjadi prioritas utama karena profesionalisme dan kompetensi pedagogik guru masih menghadapi berbagai kendala. Salah satu isu utama adalah belum meratanya distribusi guru bersertifikasi di berbagai daerah.

Data dari Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sekitar 300.000 guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) belum memiliki gelar sarjana. Kondisi ini menyoroti perlunya program peningkatan kualifikasi yang masif dan terstruktur untuk menutup kesenjangan ini. Tanpa kualifikasi yang memadai, sulit bagi guru untuk memberikan pengajaran yang inovatif dan efektif.

Lebih lanjut, hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun yang sama (2020) juga memperlihatkan bahwa nilai rata-rata UKG di setiap daerah masih belum optimal dan berada di bawah standar yang diharapkan. Rata-rata nasional UKG pada tahun 2020 hanya mencapai 53,02 persen, sedikit di bawah target minimal 55 persen. Data ini semakin menegaskan urgensi Akselerasi Kompetensi Pendidik.

Strategi yang dapat diusung oleh presiden baru untuk Akselerasi Kompetensi Pendidik meliputi beberapa pilar. Pertama, alokasi anggaran yang signifikan untuk program pelatihan dan pengembangan profesional guru yang berkelanjutan, termasuk pelatihan berbasis teknologi dan pedagogi inovatif. Kedua, perbaikan sistem rekrutmen dan seleksi guru yang lebih ketat, serta program afirmasi untuk daerah-daerah terpencil. Ketiga, pembangunan ekosistem yang mendukung kolaborasi antar guru dan akses mudah ke sumber daya pendidikan berkualitas.

Sebagai contoh, pada Simposium Nasional “Guru Penggerak: Fondasi Masa Depan Bangsa” yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta pada hari Senin, 15 April 2025, perwakilan dari tim transisi presiden terpilih menyampaikan visi mereka. Ibu Dr. Dina Andriani, seorang penasihat kebijakan pendidikan, menyatakan, “Pemerintahan baru berkomitmen penuh pada Akselerasi Kompetensi Pendidik melalui program beasiswa studi lanjut, pelatihan berbasis proyek, dan peningkatan kesejahteraan guru.” Simposium tersebut dihadiri oleh ribuan guru dari seluruh Indonesia dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi implementasi kebijakan ke depan.