Jakarta – Kabar mengenai kualifikasi pendidikan tenaga pendidik di Indonesia kembali menjadi perhatian publik. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan bahwa lebih dari 100 ribu Guru Indonesia saat ini masih belum memiliki kualifikasi pendidikan Sarjana (S1). Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 7 Mei 2025, dan langsung menjadi sorotan berbagai media.
Mendikbudristek menjelaskan bahwa data mengenai sejumlah besar Guru Indonesia yang belum S1 ini merupakan tantangan serius dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional. Beliau menekankan bahwa kualifikasi pendidikan yang memadai merupakan salah satu pilar utama dalam menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas. “Kami menyadari bahwa kualitas Guru Indonesia memiliki dampak langsung terhadap kualitas pendidikan yang diterima oleh para siswa. Oleh karena itu, kami terus berupaya untuk meningkatkan kualifikasi seluruh guru di Tanah Air,” ujar Nadiem Makarim dalam konferensi pers yang dihadiri oleh sejumlah wartawan dan perwakilan organisasi guru.
Lebih lanjut, Mendikbudristek memaparkan bahwa pihaknya telah melakukan analisis mendalam mengenai sebaran Guru Indonesia yang belum S1. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar guru dengan kualifikasi di bawah S1 berada di wilayah-wilayah terpencil dan memiliki akses terbatas terhadap pendidikan tinggi. Kondisi ini menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam merancang program-program peningkatan kualifikasi guru yang lebih efektif dan merata.
Pemerintah melalui Kemendikbudristek telah memiliki berbagai program untuk mengatasi masalah ini, termasuk program bantuan studi lanjut, program penyetaraan, serta berbagai pelatihan dan pengembangan kompetensi guru. Mendikbudristek menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas program-program tersebut agar target peningkatan kualifikasi seluruh Guru Indonesia dapat tercapai dalam waktu yang sesingkat mungkin. Beliau juga mengajak pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam mendukung upaya peningkatan kualifikasi guru di wilayah masing-masing.
Berdasarkan data terbaru dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek per April 2025, tercatat sebanyak 112.530 Guru Indonesia yang masih belum bergelar Sarjana. Pemerintah menargetkan penurunan angka ini minimal 10% per tahun melalui berbagai intervensi kebijakan dan program. Rencananya, Kemendikbudristek akan meluncurkan kampanye nasional peningkatan kualifikasi guru pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2026, sebagai bentuk komitmen yang lebih kuat terhadap isu ini. Diharapkan, dengan upaya yang berkelanjutan dan kolaborasi dari berbagai pihak, kualitas pendidikan di Indonesia akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kualifikasi para guru.